Senin, 08 Maret 2010

wisata Danau Toba

Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sejarah
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Pulau Samosir adalah sebuah pulau vulkanik di tengah Danau Toba di provinsi Sumatra Utara. Sebuah pulau dalam pulau dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut menjadikan pulau ini menjadi sebuah pulau yang menarik perhatian para turis.
Tuktuk adalah pusat konsentrasi turis di Pulau Samosir. Dari Parapat, Tuktuk dapat dihubungkan dengan feri penyeberangan. Selain perhubungan air, Pulau Samosir juga dapat dicapai lewat jalan darat melalui Pangururan yang menjadi tempat di mana Pulau Samosir dan Pulau Sumatera berhubungan.
Pulau Samosir sendiri terletak dalam wilayah Kabupaten Samosir yang baru dimekarkan pada tahun 2003 dari bekas Kabupaten Toba-Samosir.
Di pulau ini juga terdapat dua buah danau kecil sebagai daerah wisata yaitu Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang yang mendapat julukan "danau diatas danau".


Pulau Samosir
Samosir sangat menarik karena terletak ditengah danau dan hanya satu-satunya yang ada dari seluruh dunia.Mempunyai luas permukaan sekitar 627 kilometer persegi. Samosir dapat ditempatkan sebagai pusat dari kebudayaan batak.
Terdiri dari beberapa desa yang mempunya kepentingan sejarah seperti monumen pemakaman raja-raja dan rumah-rumah tradisi batak.Pulau Samosir dapat dikunjungi melalui pelayanan kapal penumpang atau ferry dari Prapat dengan perjalanan sekitar 45 menit

Tomok
Desa Tomok adalah pintu utama untuk masuk ke Samosir. Terletak sekitar 9 km dari Prapat. Di Tomok kita dapat mengagumi rumah-rumah tradisi adat batak tua dengan ornamen-ornamen khas yang terbuat dari ukiran balok dan atap rumah yang menyerupai tanduk banteng. Tidak jauh dari desa Tomok terletak pemakaman Raja Sidabutar. Raja Sidabutar berkuasa pada masa sekitar 200 tahun yang lalu. Disekitar desa tersebut masih banyak diketemui tugu-tugu pemakaman yang terbuat dari batu-batu dari jaman pra-sejarah.

Pulau Tao
Adalah pulau kecil yang ada di danau Toba, terletak sekitar 30 km dari Prapat. Pulau Tao hanya dapat dikunjungi dengan kapal motor. Pulau ini sangat cocok sebagai tempat bersantai atau berbulan madu. Karena letaknya di daerah yang tenang dari Danau Toba dapat digunakan sebagai tempat peristirahatan yang jauh dari keramaian dan kesibukan kehidupan kota.

Ambarita
Terletak sekitar 13 km dari Prapat, 1 km dari desa Tuktuk adalah tempat yang ramah dengan bunga-bunga dan rumah-rumah tradisi tua batak. Di desa ini dapat kita temui meja-meja dan kursi-kursi batu yang pada jaman itu dipergunakan sebagai tempat perkumpulan oleh raja-raja Sialagan. Dalam perkumpulan itu dibicarakan hal-hal seperti hukuman terhadap para pelaku kejahatan, penentuan waktu terbaik untuk panen padi, penetapan tanggal pernikahan dan masalah-masalah penting lainnya.


Pangururan
Pangururan terletak di sebelah utara pulau Samosir, terpisah dari daratan oleh sungai kecil. Dari Pangururan kita dapat mengunjungi Brastagi dengan bus penumpang. Dalam 30 menit kita bisa sampai di Simanindo, bisa juga memakai kapal penumpang. Pangururan sangat terkenal dengan sumber mata air panas yang sanagt ramai dikunjungi oleh wisatawan setempat

Tele
Pemandangan danau Toba dilihat dari Tele adalah sangat indah sekali. Dari Tele ke Pangururan berjarak 22 km. Disini terdapat menara dimana kita bisa menikmati pemandangan indah dari danau Toba, pulau Samosir dan Dolok Pusut Buhit. Pusut Buhit adalah desa yang lansung berbatasan dengan Tele berjarak 12 km. Di desa Tele ini juga terdapat sumber mata air panas.

Bakkara
Di daerah ini terdapat berbagai bangunan tua dari jaman Raja Sisingamangaraja XII. Termasuk istana dan berbagai peralatannya yang dipergunakan beratus-ratus tahun yang lalu.

Tuktuk
Tuktuk adalah tempat yang cocok untu beristirahat daan bersantai. Terletak pada bagian Samosir yang tenang dan nyaman langsung berbatasan dengan danau.

Simanindo
Is located on the northern side of the island, about 16 km from Ambarita. The past King Sidauruk had his long house in this village. It is now one of the more outstanding Batak houses on the island. The long house now serves as a museum for tourists

Balige
Balige is situated on the south eastern shore of Lake Toba, opposite the tip of Samosir lsland. It has a beautiful sandy beach. The town is often host to some annual Batak festivities, namely the'Pesta Horas' (Horas Party) and 'Pesta Pantai Lumban Silintong (Lumban Silintong Beach Party). The activities include a fishing competition, traditional sports such as Marjalengkat, Marhonong, and others. Two museums are found here: the Balige Museum and the Sisingamangaraja XII Museum. The Sisingamangaraja Museum shows a collection of objects and items used by this past king. His tomb can be seen at Soposurung, Tanah Batak. There is also a monument here in honour of the late General D.I. Panjaitan, a National Fighter who was killed in the communist coup of 1965. Adian Nalambok with its Gur-gur Resthouse is a place offering panoramic views on the way to the town of Tarutung in Tanah Batak. It is only 5 km from Balige. Balige is located about 65 km from Parapat. Balige is noted for its traditional Batak cloths. Not far from Balige there is a village called 'Laguboti' which is known for its woodcarvings and statues.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar