Sabtu, 31 Juli 2010

Museum Kapal Samudraraksa (Magelang, Jawa Tengah)

Pengantar

Museum Kapal Samudraraksa terletak di dalam zona penyangga II areal Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Pembangunan museum ini ditujukan untuk mengingatkan kembali akan kejayaan nenek moyang bangsa Indonesia yang berhasil mengarungi Samudera Hindia hingga ke wilayah Afrika. Museum yang diresmikan pada tanggal 31 Agustus 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono ini terdiri dari tiga bangunan. Bangunan pertama merupakan tempat informasi, display foto, poster, relief, serta pemutaran film. Bangunan kedua yang berbentuk rumah joglo merupakan tempat kapal Samudraraksa dipajang. Selain kapal, di bangunan kedua ini disimpan barang-barang yang dipergunakan oleh para awak kapalnya sewaktu berlayar mengarungi samudera, seperti: peralatan memasak, peralatan rumah tangga sehari-hari, buku, kaset, cd, vcd, dan obat-obatan. Sedangkan bangunan ketiga berfungsi sebagai kantor dan tempat penjualan suvenir.

Sejarah Kapal Samudraraksa

Sejarah Kapal Samuderaraksa berawal ketika Phillipe Beale (mantan Angkatan Laut Inggris), berkunjung ke Candi Borobudur pada tanggal 8 November 1982. Saat berada di Borobudur, ia melihat relief sebuah kapal yang dipahatkan pada salah satu dindingnya. Keindahan relief kapal tersebut menjadikannya tertarik untuk membuat kapal serupa, sekaligus untuk melakukan ekspedisi seperti yang dilakukan oleh para pelaut Indonesia pada abad ke-8. Namun, 20 tahun kemudian cita-citanya itu baru terwujud, setelah pada bulan September 2002 ia menghubungi Nick Burningham (ahli arkeologi maritim berkebangsaan Australia), untuk merancang sebuah kapal seperti yang dilihatnya pada relief di Candi Borobudur. Setelah berhasil merancang kapal, pada 19 Januari 2003 mereka kemudian menghubungi As’ad Abdullah (69 tahun) yang bertempat tinggal di Pulau Pagerungan Kecil, Kabupaten Sumenep, Madura, untuk membuat perahu rancangan mereka. Oleh As’ad Abdullah dan sejumlah arsitek asing, kapal dibuat dengan menggunakan teknologi tradisional dan seluruh bahan bakunya dari kayu.

Pada bulan Mei 2003 kapal pesanan Phillipe Beale selesai dibangun. Kapal ini berukuran panjang 18,29 meter, lebar 4,50 meter, dan tinggi 2,25 meter. Bagian depan kapal digunakan sebagai kabin dan tempat tidur, bagian tengah sebagai ruang makan dan navigasi, sedangkan bagian buritan digunakan sebagai ruang kemudi, dapur, dan tempat cuci piring. Untuk berlayar, karena tidak menggunakan mesin, kapal dilengkapi dengan 2 layar tanjak, 2 buah kemudi dan cadik ganda. Selain itu, kapal juga dilengkapi dengan peralatan keselamatan seperti: Global Positioning Satelite (untuk mengetahui posisi kapal), NavTex (untuk menerima informasi cuaca), EchoSounder (untuk mendeteksi kedalaman air), Inmarst Telephone Satelite (untuk komunikasi di tengah laut), dan Lift Raft (dua buah rakit apung).

Setelah kapal selesai dibuat, pada bulan Mei 2003 diadakan seleksi untuk calon anak buah kapal. Dari seleksi itu, diambil 27 orang yang berasal dari Indonesia, Australia, Selandia Baru, Inggris, Swedia, dan Perancis. Selesai melakukan seleksi untuk anak buah kapal, dan juga menunjuk salah seorang diantara mereka untuk menjadi kapten, yaitu I Gusti Putu Ngurah Sedaha, maka pada tanggal 25 mei 2003 kapal diluncurkan untuk pertama kalinya ke laut.

Pada bulan Juni 2003 kapal bersama awaknya melakukan uji coba pelayaran dari Pulau Pangerungan Kecil ke Benoa (Bali), melewati perairan Banyuwangi. Setelah berhasil melakukan uji coba, pada tanggal 2 Juli 2003 diadakan seminar pra peluncuran kapal di Jakarta. Dua minggu kemudian, yaitu tangal 16 Juli 2003, kapal diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika.

Pada tanggal 22 Juli 2003 kapal meninggalkan Benoa menuju Ancol, Jakarta, melewati Surabaya, Karimunjawa, dan Semarang. Setelah sampai di Jakarta, pada tanggal 15 Agustus 2003 kapal ini diberi nama Samudraraksa yang berarti “Pelindung Lautan” dan sekaligus diberangkatkan menuju Madagaskar oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Dalam pelayaran yang menyusuri rute Kayu Manis (Jakarta, Madagaskar, Cape Town dan berakhir di Ghana) itu, Kapal Samudraraksa membawa barang-barang kebutuhan awak kapal, seperti: 1500 liter air tawar, 900 kg beras, 2 upright sails, 1 ton kayu bakar, 0,5 ton bahan makanan dan bumbu, dan lain sebagainya.

Tanggal 12 September 2003, kapal Samudraraksa berhasil berlabuh di pelabuhan Victoria, Seychelles. Dua minggu kemudian, tepatnya tanggal 29 September 2003, Samudraraksa meninggalkan Seychelles menuju Madagaskar. Tanggal 14 Oktober, kapal Samudraraksa mencapai Mahajanga, Madagaskar. Dari Madagaskar, pada tanggal 26 Oktober, Samudraraksa berlayar lagi menuju Cape Town, Afrika Selatan. Dalam pelayaran menuju Cape Town itu, pada tanggal 16 November mereka singgah di Richard Bay. Tanggal 1 Desember singgah di Pelabuhan Durban. Tanggal 7 Desember singgah di Pelabuhan Elizabeth. Baru pada tanggal 5 Januari 2004, Samudraraksa tiba di Cape Town.

Sekitar 2 minggu kemudian, tepatnya tanggal 17 Januari 2004, Samudraraksa berangkat lagi menuju Ghana. Setelah beberapa minggu mengarungi lautan, pada tanggal 23 Februari kapal Samudraraksa sampai di tujuan akhir dan berlabuh di Pelabuhan Tema, Accra, Graha. Dengan berlabuhnya Samudraraksa di Ghana, maka berakhirlah ekspedisi menyusuri jalur Kayu Manis. Para awak pun kembali ke tanah air untuk menerima penghargaan Satya Lencana dari Presiden Megawati Soekarnoputri. Sedangkan kapal Samudraraksa yang masih berada di Ghana, tujuh bulan kemudian dibongkar dan dibawa pulang ke Indonesia. Sesampai di Indonesia, bongkahan-bongkahan kapal Samudraraksa itu dibawa ke Borobudur dan dirakit kembali untuk selanjutnya dimuseumkan, sebagai tanda akan kejayaan nenek moyang bangsa Indonesia yang berhasil mengarungi Samudera Hindia hingga ke wilayah Afrika. (ali gufron).


Foto:
http://www.yogyes.com

Sumber:
http://www1.bumn.go.id
http://www.sinarharapan.co.id
http://laut-nusantara.blogspot.com

Jumat, 09 April 2010

Museum Kapal Samudraraksa (Megelang, Jawa Tengah)

Pengantar

Museum Kapal Samudraraksa terletak di dalam zona penyangga II areal Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Pembangunan museum ini ditujukan untuk mengingatkan kembali akan kejayaan nenek moyang bangsa Indonesia yang berhasil mengarungi Samudera Hindia hingga ke wilayah Afrika. Museum yang diresmikan pada tanggal 31 Agustus 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono ini terdiri dari tiga bangunan. Bangunan pertama merupakan tempat informasi, display foto, poster, relief, serta pemutaran film. Bangunan kedua yang berbentuk rumah joglo merupakan tempat kapal Samudraraksa dipajang. Selain kapal, di bangunan kedua ini disimpan barang-barang yang dipergunakan oleh para awak kapalnya sewaktu berlayar mengarungi samudera, seperti: peralatan memasak, peralatan rumah tangga sehari-hari, buku, kaset, cd, vcd, dan obat-obatan. Sedangkan bangunan ketiga berfungsi sebagai kantor dan tempat penjualan suvenir.

Sejarah Kapal Samudraraksa

Sejarah Kapal Samuderaraksa berawal ketika Phillipe Beale (mantan Angkatan Laut Inggris), berkunjung ke Candi Borobudur pada tanggal 8 November 1982. Saat berada di Borobudur, ia melihat relief sebuah kapal yang dipahatkan pada salah satu dindingnya. Keindahan relief kapal tersebut menjadikannya tertarik untuk membuat kapal serupa, sekaligus untuk melakukan ekspedisi seperti yang dilakukan oleh para pelaut Indonesia pada abad ke-8. Namun, 20 tahun kemudian cita-citanya itu baru terwujud, setelah pada bulan September 2002 ia menghubungi Nick Burningham (ahli arkeologi maritim berkebangsaan Australia), untuk merancang sebuah kapal seperti yang dilihatnya pada relief di Candi Borobudur. Setelah berhasil merancang kapal, pada 19 Januari 2003 mereka kemudian menghubungi As’ad Abdullah (69 tahun) yang bertempat tinggal di Pulau Pagerungan Kecil, Kabupaten Sumenep, Madura, untuk membuat perahu rancangan mereka. Oleh As’ad Abdullah dan sejumlah arsitek asing, kapal dibuat dengan menggunakan teknologi tradisional dan seluruh bahan bakunya dari kayu.

Pada bulan Mei 2003 kapal pesanan Phillipe Beale selesai dibangun. Kapal ini berukuran panjang 18,29 meter, lebar 4,50 meter, dan tinggi 2,25 meter. Bagian depan kapal digunakan sebagai kabin dan tempat tidur, bagian tengah sebagai ruang makan dan navigasi, sedangkan bagian buritan digunakan sebagai ruang kemudi, dapur, dan tempat cuci piring. Untuk berlayar, karena tidak menggunakan mesin, kapal dilengkapi dengan 2 layar tanjak, 2 buah kemudi dan cadik ganda. Selain itu, kapal juga dilengkapi dengan peralatan keselamatan seperti: Global Positioning Satelite (untuk mengetahui posisi kapal), NavTex (untuk menerima informasi cuaca), EchoSounder (untuk mendeteksi kedalaman air), Inmarst Telephone Satelite (untuk komunikasi di tengah laut), dan Lift Raft (dua buah rakit apung).

Setelah kapal selesai dibuat, pada bulan Mei 2003 diadakan seleksi untuk calon anak buah kapal. Dari seleksi itu, diambil 27 orang yang berasal dari Indonesia, Australia, Selandia Baru, Inggris, Swedia, dan Perancis. Selesai melakukan seleksi untuk anak buah kapal, dan juga menunjuk salah seorang diantara mereka untuk menjadi kapten, yaitu I Gusti Putu Ngurah Sedaha, maka pada tanggal 25 mei 2003 kapal diluncurkan untuk pertama kalinya ke laut.

Pada bulan Juni 2003 kapal bersama awaknya melakukan uji coba pelayaran dari Pulau Pangerungan Kecil ke Benoa (Bali), melewati perairan Banyuwangi. Setelah berhasil melakukan uji coba, pada tanggal 2 Juli 2003 diadakan seminar pra peluncuran kapal di Jakarta. Dua minggu kemudian, yaitu tangal 16 Juli 2003, kapal diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika.

Pada tanggal 22 Juli 2003 kapal meninggalkan Benoa menuju Ancol, Jakarta, melewati Surabaya, Karimunjawa, dan Semarang. Setelah sampai di Jakarta, pada tanggal 15 Agustus 2003 kapal ini diberi nama Samudraraksa yang berarti “Pelindung Lautan” dan sekaligus diberangkatkan menuju Madagaskar oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Dalam pelayaran yang menyusuri rute Kayu Manis (Jakarta, Madagaskar, Cape Town dan berakhir di Ghana) itu, Kapal Samudraraksa membawa barang-barang kebutuhan awak kapal, seperti: 1500 liter air tawar, 900 kg beras, 2 upright sails, 1 ton kayu bakar, 0,5 ton bahan makanan dan bumbu, dan lain sebagainya.

Tanggal 12 September 2003, kapal Samudraraksa berhasil berlabuh di pelabuhan Victoria, Seychelles. Dua minggu kemudian, tepatnya tanggal 29 September 2003, Samudraraksa meninggalkan Seychelles menuju Madagaskar. Tanggal 14 Oktober, kapal Samudraraksa mencapai Mahajanga, Madagaskar. Dari Madagaskar, pada tanggal 26 Oktober, Samudraraksa berlayar lagi menuju Cape Town, Afrika Selatan. Dalam pelayaran menuju Cape Town itu, pada tanggal 16 November mereka singgah di Richard Bay. Tanggal 1 Desember singgah di Pelabuhan Durban. Tanggal 7 Desember singgah di Pelabuhan Elizabeth. Baru pada tanggal 5 Januari 2004, Samudraraksa tiba di Cape Town.

Sekitar 2 minggu kemudian, tepatnya tanggal 17 Januari 2004, Samudraraksa berangkat lagi menuju Ghana. Setelah beberapa minggu mengarungi lautan, pada tanggal 23 Februari kapal Samudraraksa sampai di tujuan akhir dan berlabuh di Pelabuhan Tema, Accra, Graha. Dengan berlabuhnya Samudraraksa di Ghana, maka berakhirlah ekspedisi menyusuri jalur Kayu Manis. Para awak pun kembali ke tanah air untuk menerima penghargaan Satya Lencana dari Presiden Megawati Soekarnoputri. Sedangkan kapal Samudraraksa yang masih berada di Ghana, tujuh bulan kemudian dibongkar dan dibawa pulang ke Indonesia. Sesampai di Indonesia, bongkahan-bongkahan kapal Samudraraksa itu dibawa ke Borobudur dan dirakit kembali untuk selanjutnya dimuseumkan, sebagai tanda akan kejayaan nenek moyang bangsa Indonesia yang berhasil mengarungi Samudera Hindia hingga ke wilayah Afrika. (ali gufron).


Foto:
http://www.yogyes.com

Sumber:
http://www1.bumn.go.id
http://www.sinarharapan.co.id
http://laut-nusantara.blogspot.com

Kamis, 01 April 2010

Daftar Nama Museum di Indonesia

DJOGJAKARTA:
01. Museum Affandi, Jl. Laksda Adi Sutjipto
02. Museum Sono Budoyo, Jl. Trikora No. 6
03. Museum Kraton Jogjakarta, Komp. Kraton Yogyakarta
04. Museum Dewantara Kirti Griya, Jl. Tamansiswa
05. Museum Pendidikan Islam
06. Museum Biologi UGM, Jl. Sultan Agung
07. Museum Dirgantara Mandala, Komp. Angkatan Udara (AU) Yogya
08. Museum Perjuangan Jogja
09. Museum Sasmita Loka
10. Museum Pangeran Diponegoro, Jl. Wiratama
11. Museum Batik, Jl. Dr. Soetomo No. 35
12. Museum Yogya Kembali, Jl. Monjali
13. Museum Seni Jogja
14. Museum Wayang Kekayon, Jl. Raya Yogya – Wonosari Km. 7 No. 277
15. Museum Benteng Vredeburg, Jl. Jend. A. Yani No. 6
16. Museum Geoteknologi Mineral, Jl. Babarsari

JAWA TENGAH
01. Museum Ronggowarsito, Jl. Abdulrahman Saleh Semarang
02. Museum Jamu Nyonya Meneer, Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
03. Museum Mandala Bhakti, Jl. Cokroaminoto 2 Semarang
04. Museum Rekor Indonesia (MURI), Jl. Setiabudi Srondol Semarang
05. Museum AKPOL, Komp. AKPOL Candi Baru Semarang
06. Museum Isdiman/Palagan, Jl. Mgr. Sugiyopranoto Ambarawa
07. Museum Kereta Api, Jl. Stasiun Kereta Api Ambarawa
08. Museum PKK, Ungaran
09. Museum Radyapustaka, Jl. Slamet Riyadi No. 235 Surakarta
10. Museum Pura Mangkunegara, Komp. Istana Mangkunegara Surakarta
11. Museum Suaka Budaya Kasunanan, Komp. Istana Kasunanan Surakarta
12. Museum Monumen Pers Nasional, Jl. Gajah Mada No. 29 Surakarta
13. Museum Batik Danar Hadi, Jl. Slamet Riyadi No. 261 Surakarta
14. Museum Prasejarah Sangiran, Ds. Krikilan Kalijambe Sragen
15. Museum Gula, Jl. Jogja – Solo Km. 25 Klaten
16. Museum Wayang, Wonogiri
17. Museum Tosan Aji Jawa Tengah, Jl. Mayjend. Sutoyo No. 10 Purworejo
18. Museum KP Diponegoro, Jl. P. Diponegoro No. 1 Magelang
19. Museum BPK RI, Jl. P. Diponegoro No. 1 Magelang
20. Museum Sudirman, Jl. Ade Irma Suryani C.7 Magelang
21. Museum AJB Bumi Putera 1912, Jl. A. Yani No. 21 Magelang
22. Museum Taruna ‘Abdul Djalil’, Jl. Gatot Subroto Magelang
23. Museum Seni Rupa H. Widayat, Jl. Letnan Tukiyat No. 32 Mungkid Magelang
24. Museum Misi Muntilan, Jl. Kartini Muntilan
25. Museum Wayang, Pondoktingal Mungkid Magelang
26. Museum Karmawibangga, Komp. Candi Borobudur
27. Museum Kapal Samodraraksa, Komp. Candi Borobudur
28. Museum Wayang, Jl. Gatot Subroto No. 1 Banyumas
29. Museum BRI, Jl. Jend. Sudirman No. 55 Banyumas
30. Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja, Jl. Alun-alun Utara No.1 Purbalingga
31. Museum Kretek, Ds. Getas Pejaten Kudus
32. Museum Patiayam, Ds. Patiayam Kudus
33. Museum R.A. Kartini, Jl. Alun-alun No. 1 Jepara
34. Museum KP Kartini, Jl. Gatot Subroto No. 8 Rembang
35. Museum Grobogan, Jl. Pemuda No. 35 Purwodadi
36. Museum Masjid Agung Demak, Jl. Sultan Patah No. 57 Demak
37. Museum Batik, Jl. Jetayu No. 3 Pekalongan
38. Museum Sekolah, Jl. A. Yani Slawi
39. Museum Soesilo Soedarman, Ds. Gentasari Kec. Kroya Cilacap
40. Museum Purbakala, Komp. Percandian Dieng
41. Museum Mahameru, Jl. R.A. Kartini No. 42 Blora

DKI. JAKARTA:
01. MUSEUM PERS ANTARA, Jl. Antara Pasar Baru, Jakarta Pusat. Telp: (021) 3458771
02. MUSEUM NASIONAL, Jl. Medan Merdeka Barat No.12, Jakarta Pusat. Phone: 360976, 360551
03. MUSEUM FATAHILLAH, Jl. Taman Fatahillah, Jakarta Kota. Phone: 679101
04. MUSEUM KEBANGKITAN NASIONAL, Jl. Abdurrachman Saleh No.26, Jakarta Pusat. Phone: 336143
05. MUSEUM SATRIA MANDALA, Jl. Jend. Gatot Subroto No.26, Jakarta Pusat. Phone: 582759
06. MUSEUM SASMITA LOKA A. YANI, Jl. Lembang, Jakarta Pusat. Phone: 547431
07. MUSEUM TUGU NASIONAL, Jl. Medan Utara, Jakarta Pusat. Phone: 340541
08. MUSEUM WAYANG, Jl. Pintu Besar Utara No. 27, Jakarta Kota. Phone: 679560
09. MUSEUM SUMPAH PEMUDA, Jl. Kramat Raya No. 106, Jakarta Pusat. Phone: 3103317
10. MUSEUM KRIMINAL ( MABAK ), Jl. Trunojoyo No. 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Phone: 70112652
11. MUSEUM GEDUNG JUANG 45, Jl. Menteng Raya No. 31, Jakarta Pusat. Phone: 356141
12. MUSEUM ANATOMY FK.UI, Jl. Salemba No.6, Jakarta Pusat. Phone: 330363
13. MUSEUM SENI, Jl. Fatahillah No.6, Jakarta Kota. Phone : 271062, 671062
14. MUSEUM LAUT ANCOL, Jl. Lodan Timur Ancol, Jakarta Utara. Phone: 680519, 68105
15. MUSEUM KOMODO, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Phone: 8400525
16. MUSEUM ARTHA SUAKA, Jl. Kebon Sirih 82, Jakarta Pusat. Phone: 374108
17. MUSEUM ADAM MALIK, Jl. Diponegoro No.29, Jakarta Pusat. Phone: 337408
18. MUSEUM MANGGALA WANABHAKTI, Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Phone: 5703246
19. MUSEUM TAMAN PRASASTI, Jl. Tanah Abang I Jakarta Pusat. Phone: 377907
20. MUSEUM ASMAT, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
21. MUSEUM SCIENCE & TECHNOLOGY, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
22. MUSEUM REKSA ARTHA, Jl. Lebak Bulus I, Cilandak, Jakarta Selatan. Phon: 7395000
23. MUSEUM INDONESIA, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
24. MUSEUM MILITER, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
25. MUSEUM MOBIL, Sirkuit Sentul, Jawa Barat
26. PLANETARIUM, Jl. Cikini Raya No.71, Jakarta Pusat. Phone: 346610, 337530

ACEH:
01. Museum Negeri of Aceh, Jl. Sultan Alaiddin Machmudsah 12, Banda Aceh. Phone: 23241
02. Museum Malikusaleh, Jl. Mayjend. T. Hamsyah,Bendahara Lhokseumawe Aceh Utara
03. Museum Sepakat Segenap, Jl. Raya Babussalam, Kutacane Aceh Tenggara
04. MUSEUM Gayo, Jl. Buntul-buntul, Takengon, Aceh Tengah

Sumatra Utara:
01. Museum Negr Sumatra Utara, Jl. M.H. Yoni No.51, Medan. Phone: 25799
02. Museum Bukit Barisan, Jl. Zaenal Arifin No.8 Medan. Phone: 21954
03. Museum Simalungun, Jl. Jend . Sudirman No. 8 Pematang Siantar
04. Museum Huta Bolon Simanindo, Jl. Kecamatan Simanindo Pematang Siantar
05. Museum Rumah Bolon Pematang Purba, Jl. Kampung Pematang Purba
06. Museum Seni, Jl. Jati, Medan.
07. Museum Zoological, Jl. Kapten MH. Situros, Pematang Siantar. Phone: 21611
08. Museum Joang 45, Jl. Pemuda No.17, Medan. Phone: 324110
09. Museum Balige, Jl. Sanggrahan No.1, Balige.

Sumatra Barat
01. Museum Negero Sumatra Barat, Jl. Diponegoro ( Lapangan Tugu), Padang. Phone: 22316
02. Museum Tridaya Eka Dharma, Jl. Panorama No.22 Bukit Tinggi.
03. Museum Seni, Jl. Diponegoro, Padang. Phone: 22752
04. Museum Bundo Kandung, Jl. Cindur Mato. Bukit Tinggi Phone: 21029
05. Museum Zoological, Jl. Cindur Mato, Bukit Tinggi.

Riau
01. Museum Assejarah el Hasyimiah Palace, Jl. Sukaramai Siak Indrapura, Bengkalis.
02. Museum Kendil Riau, Jl. Kijangh Batu II/76 Tanjung Pinang

SUMATRA SELATAN
01. Museum Negeri Sumatra Selatan, Jl. Sriwijaya No. 1 Km 5,5 Palembang. Phone : 411382
02. Museum Sultan Badarrudin, Jl. Pasar Hilir No.3 Palembang
03. Museum U.P.T Balitung, Jl. Melati, Tanjung Pandan, Belitung

JAMBI
01. Museum Negri Jambi, Jl. Urip Sumoharjo No. 1,Telanai Pura. Phone : 268415

BENGKULU
01. Museum Negri Bengkulu, EGERI BENGKULU, Jl. Pembangunan Padang Harapan, Bengkulu. Phone : 32099

LAMPUNG
01. Museum Negri Lampung, Jl. Teuku Umar, Meneng Building, Lampung. Phone : 55164

Daftar Museum yang ada Di Propinsi JAWA BARAT:
01. MUSEUM NEGERI JAWA BARAT, Jl. Otto Iskandar Dinata No. 638, Bandung, Phone: (022) 50976
02. MUSEUM GEOLIGI, Jl. Diponegoro No. 57, Bandung. Phone:(022) 73205-08
03. MUSEUM MANDALA WANGSIT SILIWANGI, Jl. Mayor Lembong No. 38. Bandung
04. MUSEUM ASIA AFRIKA, Jl. Asia Afrika N0. 65, Bandung. Phone: (022) 59505
05. MUSEUM POS & GIRO, Jl. Cilaki No. 3, Bandung. Phone : (022) 56337-9
06. MUSEUM PERJUANGAN, Jl. Merdeka No. 28, Bogor.
07. MUSEUM SEJARAH MESJID BANTEN, Jl. Mesjid Banten Lama, Bogor.
08. MUSEUM PUSAKA KANOMAN, Jl. Dalam Kraton Cirebon, Cirebon. Phone: 2665
09. MUSEUM KRATON KASEPUHAN, Jl. Dalam Kraton Kasepuhan. Cirebon. Phone: 4001
10. MUSEUM PRABU GEUSEAN ULUM, Komplek Gedung Negara. Sumedang. Phone: 81714
PRA SITE MUSEUM, Jl. Mesjid Banten Lama
11. ZOOLOGICAL BOGORIENSIS MUSEUM, Jl. Ir. H. Juanda N0.3, Bogor. Phone: (0251) 24007
12. HERBARIUM BOGORIENSIS MUSEUM, Jl. Ir. H. Juanda No. 22-24, Bogor. Phone: (0251) 22035
13. BOGOR BOTANIC GARDEN / KEBUN RAYA BOGOR, Jl. Kebun Raya. Bogor

JAWA TIMUR
01. Museum MPU TANTULAR, Jl. Taman Mayang Kara 6, Surabaya, Phone : (031) 67037
02. Museum LOKA JALA CARANA, Jl. Komplek AKABRI Laut, Morokembangan, Surabaya, Phone: (031) 291092
03. Museum BRAWIJAYA MALANG, Jl. Ijen No. 25 A, Malang
04. Museum JOANG 45, Jl. Mayjend. Sungkono, Surabaya, Phone: (031) 67206
05. Museum SUMENEP, Jl. Kantor Kabupaten II, Sumenep
06. ARCHEOLOGICAL Museum KEDIRI, Jl. Jend. A. Yani, Kediri
07. STATUE Museum ( BALAI ARCA ), Jl. Arca, Nganjuk
08. ARCHEOLOGICAL Museum BLITAR, Jl. Sodancho Supriyadi No.40, Blitar, Phone: 81365
09. ARCHEOLOGICAL MOJOKERTO Museum, Jl. Jend. A. Yani No 14, Mojokerto
10. TROWULAN ARCHEOLOGICAL Museum, Jl. Raya Trowulan 13, Mojokerto., Phone: 61362

BALI
01. Museum NEGERI BALI, Jl. Letkol. Wisnu No. 8, Denpasar, Phone: 22680-25054
02. Museum RATNA WARTHA, Jl. Ubud, Gianyar
03. Museum LE MAYEUR, Jl. Sanur, Sanur, Bali
04. Museum GEDUNG ACA, Jl. Bedulu, Blahbatu, Gianyar
05. Museum SENI, Jl. Abian Kapas, Denpasar
06. Museum YADNYA, Jl. Tangawi, Tangawi
07. Museum KIRTYA, Jl. Veteran No. 20, Singaraja

NUSA TENGGARA BARAT
01. Museum NUSA TENGGARA BARAT, Jl. Kekalik, Mataram, Lombok.
02. Museum NEGERI NUSA TENGGARA BARAT, Jl. Panji Tilar Negara, Mataram Phone: 22159.
03. Museum ASIMBUGO, NUSA TENGGARA TIMUR, Museum NEGERI NUSA TENGGARA TIMUR, Jl. Perintis Kemerdekaan, Kelapa Lima, Kupang
04. Museum UDANA, Jl. Jen. Suharto, Kupang

KALIMANTAN BARAT
01. Museum NEGERI KALIMANTAN BARAT, Jl. Jend. A. Yani, Pontianak, Phone: 4600
02. Museum MINI KOREM, Jl. Sintang, Sintang
03. Museum DARA YUANTI, Jl. Dara Yuanti, Sintang

KALIMANTAN TIMUR
01. Museum MULAWARMAN, Jl. Diponegoro, Tenggarong, Phone: (054) 112

KALIMANTAN SELATAN
01. Museum LAMBUNG MANGKURAT, Jl. Jend. A. Yani Km 36, Banjar Baru, Banjar, Phone: 2453

KALIMANTAN TENGAH
01. Museum KALIMANTAN TENGAH, Jl. Cilik Riwut Km 2,5, Palangkaraya.
02. Museum BELANGA, Jl. Tangkiling Km2, Palangkaraya.

SULAWESI SELATAN
01. Museum LA GALIGO, Jl. Banteng Ujung Pandang, Ujung Pandang, Phone : 21305
02. Museum GOA BALA LOMPOA, Jl. Sultan Hassanudin 48, Sungguminassa
03. Museum LA PAWOWOI, Jl. Petta Ponggawe, Watampone
04. Museum BATARA GURU, Jl. Bau Masseppe 86, Pare-pare
05. Museum NERAKA, Jl. Jend. Sudirman No 2, Selayar

SULAWESI TENGAH
01. Museum SULAWESI TENGAH, Jl. Sapiri No 23, Palu, Phone : 22290
02. Museum BANGGA & LORE, Jl. Kabupaten Poso, Poso
03. Museum PUGUNG ULAGO SEMBAH, Jl. Tepi Laut Kaili Barat, Kab Donggala

SULAWESI UTARA
01. Museum NEGERI SULAWESI UTARA, Jl. W.R. Supratman No.72, Manado. Phone : (0431) 2685, 95123
02. Museum WANUA PKSINANTA, Jl. K.H.Dewantara 72, Manado, Phone : (0431) 2685

SULAWESI TENGGARA
01. Museum NEGERI SULAWESI TENGGARA, Jl. Saranani, Wua-wua

MALUKU
01. Museum SIWA LIMA, Jl. Taman Makmur, Ambon, Phone : 42841
02. Museum ISTANA SULTAN TERNATE, Jl. Kabupaten, Maluku Utara
03. Museum MEMORIAL SULTAN TIDORE, Jl. Salero, Tidore
04. Museum SONYINE MALIGE, Jl. Soa Sio Tidore, Halmahera Tengah

IRIAN JAYA
01. Museum NEGERI IRIAN JAYA, Jl. Raya Sentani Km 17,8, Jayapura
02. Museum LOKA BUDAYA, Jl. Uncen, Sentani Abepura, Jayapura
03. Museum KEBUDAYAAN & KEMAJUAN ASMAT, Jl. Keuskupan Agats, Irian Jaya
04. Museum WAEMENA, Jl. Waemena, Irian Jaya

Selasa, 09 Maret 2010

Wisata Kalimantan Barat

Lokasi : Kalimantan Barat

Taman Wisata Bukit Kelam

Kawasan wisata bukit kelam yang berada di wilayah Kecamatan Kelam Permai. Daya tarik objek wisata alam perbukitan khususnya kawasan wisata alam Bukit Kelam dapat dilihat dari kondisi perbukitan itu sendiri yang memiliki keindahan yang khas. Hutan wisata Bukit Kelam berada diantara dua sungai besar yaitu Sungai Melawi dan Sungai Kapuas dan termasuk di dalam SdubDAS Melawi dimana keberadaan hutan wisata tersebut merupakan kawasan sumber air yang mengalir sebagai sungai yang dimanfaatkan penduduk setempat untuk keperluan air minum, MCK dan irigasi. Berdasarkan pengamatan diketahui kualitas baik perairan sungai di hutan wisata di dominasi oleh perbukitan dan hutan wisata ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata alam dan untuk lokasi terbang laying dan panjat tebing karena terletak pada ketinggian 50-900 meter dari permukaan laut. Pohon yang tumbuh di kaki bukit umumnya berbatang tinggi, sedangkan di puncaknya ditumbuhi semak-semak. Pada dinding bukit jarang ditumbuhi tumbuhan karena terdiri dari batu terjal sehingga pepohonan yang tumbuh dan tertata rapi di dalam jambangan.
Di bukit ini juga terdapat tumbuh-tumbuhan langka seperti Kantong Semar Raksasa yang oleh masyarakat setempat dipergunakan sebagai wadah untuk menanak nasi, selain itu juga terdapat Anggrek Hitam. Saat ini kawasan ini dijadikan sebagai Pusat Perkemahan bagi pramuka. Untuk mencapai puncak Bukit Kelam saat ini sudah dibangun sebuah tangga dengan ketinggian sekitar 90m yang terletak di sebelah barat. Kawasan Bukit Kelam saat ini terus dikembangkan karena punya rentetan perbukitan lainnya seperti Bukit Luit dan Bukit Rentab. Selain itu juga kawasan ini sangat baik jika dibangun tempat peristirahatan yang nantinya dapat dikembangkan menjadi desa wisata yang menarik dan unik. Hal ini juga tidak terlepas dari keberadaan dua rumah panjang di dekat lokasi perbukitan ini yaitu Rumah Panjang Ensaid Pendek dan Ensaid Panjang.
Bagi pengunjung yang suka bertualang menghadapi tantangan alam dan merindukan pemandangan alam yang asli maka Bukit Kelam adalah tempat yang cocok dalam memenuhi selera anda. Pendakian ke puncak dapat ditempuh melalui dua cara :
1. Menggunakan tangga
2. Melalui Tebing Batu yang sangat terjal dan menantang.
Dari puncak Bukit dapat terlihat pemandangan alam yang sangat indah seperti :
1. Hutan tropis dan berbagai jenis tanaman langka.
2. Dua aliran sungai yang mengapit Kota kabupaten.
3. Tata Kota Sintang dan persawahan yang ada di bawahnya.
Yang kesemuanya merupakan pemandangan alam yang sangat menakjubkan dan panorama alam yang sangat nyaman, dapat dikunjungi melalui transportasi darat dengan jarak dari Kota 18km.
Cara menjangkau :
nama objek : Bukit Kelam
Dijangkau dari : Ibu Kota Kabupaten
Kendaraan : Kendaraan umum
Fasilitas : Jalan Lingkar Bukit, Tangga untuk mencapai bukit
Keterangan : - dari Ibu Kota Kabupaten : 19km
- Dari jalan lingkar bukit : 10km.

Pantai Pasir Panjang

Tempat ini telah lama menjadi tempat rekreasi yang terkenal, menghadap ke laut Natuna serta beberapa pulau kecil di sekitarnya, antara lain pulau Lemukutan, pulau Kabung dan Pulau Randayan. Perahu-perahu kecil dan speed boat dapat disewa disini untuk menuju ke pulau-pulau tersebut. Sebagai sebuah tempat rekreasi, obyek wisata ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang serta disekitar pantai telah banyak hotel, cottage, toko-toko, diskotik dan fasilitas-fasilitas lainnya tersedia bagi wisatawan. Tempat ini sangat cocok bagi orang-orang yang menyukai olahraga renang, memancing, menyelam dan ski air atau berselancar. Pantai Pasir Panjang berada di Kecamatan TujuhBelas, hanya 17 km dari pusat kota Singkawang. Kondisi jalan masuk telah beraspal dan dapat dilewati oleh kendaraan roda empat. Sarana transportasi dari dan ke Pasir Panjang berupa kendaraan umum, taksi, minibus maupun kendaraan pribadi. Hamparan pasir putih dan bebatuan yang memanjang disertai hembusan angin dan deburan ombak yang aman sebgai kawasan pemandian, suasana Pasir panjang akan terasa pada saat matahari terbit dan terbenam di cakrawala. Dengan ditemani deretan Gunung Besi dan pepohonan yang menaunginya semakin menambah keelokan dan kekhasan wilayah wisata ini.
Fasilitas yang lengkap dan nyaman dapat dirasakan saat berwisata atau berlibur ke Pantai Pasir Panjang ini. Mulai penginapan, kolam renang keluarga, tempat bermain anak-anak, warung-warung makan hingga fasilitas olahraga seperti motorcross, road race dan gokart. Kita dapat pula memancing langsung ke kawasan laut.


Taman nasional Bukit Baka-Bukit Raya

Kawasan hutan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit raya didominir oleh puncak-puncak pegunungan Schwaner. Keberadaan pegunungan tersebut merupakan perwakilan dari tipe ekosistem hutan hujan tropika pegunungan dengan kelembaban relative tinggi (86%).

Tercatat 817 jenis tumbuhan yang termasuk dalam 139 famili. Satwa mamalia yang dapat dijumpai antara lain macan dahan (Neofelis nebulosa). Jenis burung yang menetap di Taman nasional ini antara lain enggang gading (Rhinoplax vigil).
Masyarakat asli yang berada di sekitar taman nasional merupakan keturunan dari kelompok suku

Dayak Limbai, Ransa, Kenyilu, ot Danum, Malahui, kahoi dan Kahayan. Karya-karya budaya
mereka yang dapat dilihat adalah patung-patung kayu leluhur yang terbuat dari kayu belian, kerajinan rotan/bambu/pandan dan upacara adat.

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi :

Bukit Baka. Pendakian, menyelusuri sungai dan pengamatan satwa/tumbuhan. Bukit ini mempunyai ketinggian 1.620 meter dpl, dan sering ditutupi kabut. Puncak Bukit baka dapat ditempuh sekitar tujuh jam perjalanan dari Dusun Nanga Juoi kecamatan Manukung.

Bukit Raya. Pendakian, menyelusuri sungai dan pengamatan satwa/tumbuhan, wisata budaya. Ketinggian Bukit raya sekitar 2.278 meter dpl. Lama pendakian dari Nanga jelun-dung, dusun Rumokoy, Mihipit, Hulu Labang, Birang Merabai sampai ke puncak bukit sekitar 3-4 hari.
Sungai Senamang, Sepan Apui dan Sungai Ella. Arung jeram, sumber air panas, padang penggembalaan rusa, pengamatan satwa dan air terjun.

Atraksi budaya di luar Tanman Nasional :

kaburai. Stasiun Pelatihan dan Penelitian Kehutanan yang terletak di Dusun Kaburai. Tumbang Gagu. Melihat rumah panjang tradisional suku Dayak (Betang).

Musim kunjungan terbaik : bulan Juni s/d September setiap tahunnya.

Cara pencapaian lokasi :

Pontianak-Sintang-Nanga Pinoh (mobil). 460 km selama sembilan jam dan dilanjutkan ke Nanga Nuak dengan speedboat selama 2,5 jam. Dari Nanga Nuak ke lokasi Taman Nasional selama 2 jam dengan mobil. Atau dari palangkaraya-Kasongan menggunakan mobil selama 1,5 jam dilanjutkan menggunakan speedboat selama 3 jam menuju Tumbang Samba, dan ke Tumbang Hiran selama 3 jam dan ke tumbang Senamang dan Kutuk Sepanggi selama 2 dan 4 jam.

Senin, 08 Maret 2010

Wisata Bandung Utara

Daerah Wisata Bandung Utara, dengan sentra kegiatannya di Kawah Gunung Tangkubanperahu, Taman Hutan Raya Juanda (Dago Pakar), Maribaya – Lembang, Curug Panganten – Cisarua dan Kebun Bunga Cihideung - Parongpong.

Kota Kecamatan Lembang, memiliki pesona tersendiri untuk menarik para wisatawan. Di Lembang terdapat Grand Hotel Lembang, salah satu hotel yang dibangun di era tahun 1940 dan sampai saat kini masih cukup memadai bagi kepentingan wisatawan. Grand Hotel Lembang, Putri Gunung Cottage dan hotel hotel lain yang banyak tersebar di kota Lembang, siap dengan segala keramahan untuk menjamu para wisatawan.

Adapun objek wisata yang berada di wilayah Bandung bagian Utara ini adalah Kawah Gunung Tangkubanparahu, Maribaya (Curug Maribaya, Curug Omas), Curug Cimahi, Kebun Bunga Cihideung, Pasir Yunghun, dan juga Taman Ir H. Juanda (Dago Pakar, Gua Jepang).

• Kawah Gunung Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu terletak sekitar 30 km di utara Kota Bandung. Tempat indah ini terletak di daerah Lembang, kurang lebih 30 menit dari Bandung menggunakan kendaraan bermotor.Gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Gunung ini menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang menarik di Jawa Barat. Lingkungan alamnya yang sejuk, dan sumber mata air panas di kaki-kaki gunungnya. Deretan kawah yang memanjang, menjadi daya tarik tersendiri.Tangkuban Perahu sebenarnya adalah gunung berapi. Dinamakan tangkuban perahu karena bentuknya yang menyerupai kapal yang terbalik.
Nama Tangkuban Perahu sendiri sangat lekat dengan sebuah legenda tanah Sunda yang sangat terkenal, yaitu Sangkuriang. Gunung Tangkuban Perahu yang dari kejauhan tampak seperti perahu terbalik, konon diakibatkan oleh kesaktian Sangkuriang yang gagal meyelesaikan tugasnya dalam membuat perahu dalam waktu semalam untuk menikahi Dayang Sumbi yang tak lain adalah ibu kandungnya sendiri. Karena begitu kesalnya tidak dapat menyelesaikan pembuatan perahu tersebut, akhirnya Sangkuriang menendang perahu yang belum jadi tersebut. Legenda diataslah yang menjadi kaitan erat dalam penamaan gunung Tangkuban Perahu.
Pesona gunung Tangkuban Perahu ini begitu mengagumkan, bahkan, pada saat cuaca cerah, lekukan tanah pada dinding kawah dapat terlihat dengan jelas, sangat kontras dengan hijaunya pepohonan di sekitar gunung tersebut. Tidak hanya itu, dasar kawah pun dapat kita nikmati keindahannya yang sangat mengagumkan. Keindahan alam inilah yang menjadikan Tangkuban Perahu menjadi salah satu tempat wisata alam andalan Propinsi Jawa Barat, khususnya Bandung.
Jalan menuju Tangkuban perahu, dikiri kanan jalan anda akan melihat hamparan hijaunya kebun teh dan juga barisan pohon-pohon pinus. Namanya juga gunung, sudah pasti setiap saat udaranya sejuk banget. Karena Tangkuban perahu merupakan gunung merapi yang masih aktif sampai saat ini, maka dari dulu sudah banyak terjadi letusan yang meninggalkan kawah sisa letusannya. Saat ini Kawah-kawah tersebut sudah dijadikan tempat wisata.Kawah-kawah tersebut antara lain Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman dan Pangguyungan Badak. Di antara kawah-kawah tersebut, Kawah Ratu merupakan kawah yang terbesar, dikuti dengan Kawah Upas yang terletak bersebelahan dengan kawah Ratu. Beberapa kawah mengeluarkan bau asap belerang, bahkan ada kawah yang dilarang untuk dituruni, karena bau asapnya mengandung racun.
Jikalau anda berkunjung ke Bandung, luangkan waktu anda mengunjungi tangkuban perahu. Udara yang sejuk, pemandangan yang indah, semuanya akan membuat anda puas. Mengunjungi tangkuban perahu berarti anda telah menikmati wisata alam, wisata lagenda, dan juga wisata belanja. Karena di kawasan gunung ini banyak kita jumpai pedagang-pedagang yang menjual berbagai macam sauvenir, makanan, dll. Di bibir kawah gunung ini anda juga bisa berjalan-jalan dengan menunggangi kuda sewaan, yang semuanya akan menambah kepuasaan anda berwisata. Datang dan Nikmati..!!!

• Air Terjun Maribaya
Maribaya berasal dari nama seorang perempuan sangat cantik yang menjadi sumber kehebohan bagi kaum laki-laki. Saking terpesona oleh kecantikannya, pemuda-pemuda di kampungya sering cekcok sehingga sewaktu-waktu bisa terjadi pertumpahan darah.
Itulah gambaran keindahan Maribaya tempo dulu. Karena keindahan dan kenyamanan wilayah itu, lokasi pemandian air hangat itu diabadikan dengan nama Maribaya. Keelokan pemandangan disertai desiran air terjun digambarkan bagai seorang gadis cantik jelita yang membuat setiap pemuda bertekuk lutut.
Maribaya memang merupakan salah satu objek wisata andalan bagi pemda Kabupaten Bandung. Selain sebagai tempat wisata pemandian air panas, dilokasi ini juga terdapat air terjun yang cukup besar. Curug Omas, dengan ketinggian kurang lebih 30 meter nampaknya juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung kesana. Adanya fasilitas dua jembatan pengamat dari sisi bagian atas dan bawah juga memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk bisa lebih leluasa menikmati air terjun tanpa perlu takut menjadi basah.
Pengunjung bisa juga "bermalas-malasan" di areal sekitar air terjun sambil tiduran diatas tikar yang disewakan oleh penjaja cilik. Penjaja cilik itu juga dengan sigap membantu memesankan makanan yang diinginkan pengunung kepada penjual makanan yang berada di sekitar. Udara yang dingin dan pepohonan yang rindang ditambah pula dengan gemuruh suara air terjun dari kejauhan, menjadikan objek wisata ini ramai dikunjungi dihari-hari libur atau akhir pekan

• Curug cimahi
Curug Cimahi terletak sekitar 10 km di Utara Kota Bandung, tepatnya di kota Cimahi bisa anda temui setelah melalui jalan Sersan Bajuri ke arah Universitas Advent Indonesia menuju ke terminal Parongpong. Untuk menuju lokasi air terjun Curug Cimahi, kita harus melewati ratusan anak tangga. Selama anda melewati anak tangga tersebut menyusuri jalanan menurun yang dikelilingi oleh pepohonan, sesekali anda akan dikejutkan dengan lompatan monyet yang mungkin juga mendekati anda.
Tenang saja, monyet-monyet ini tidak buas. Mereka cukup jinak, mareka hanya menantikan para pengunjung memberikan makanan.
Cukup melelahkan memang ketika kita melewati ratusan anak tangga tersebut. Tetapi, jangan khawatir karena semua kelelahan akan sirna ketika anda melihat air terjun yang tingginya sekitar 75m buatan Sang Mahakuasa itu.
Suara alam dan desiran angin cukup menambah kesejukkan objek wisata ini. Karena besar dan derasnya air terjun Curug Cimahi ini, anda dapat merasakan percikan airnya dari kejauhan. Suasana dingin di lokasi ini mungkin bisa saja akan membuat anda menjadi lapar. Tak perlu risau, karena di pinggiran air terjun tersedia juga beberapa warung yang menjual makanan dan juga pengelola objek wisata inimenyediakan saung/pondok untuk tempat peristirahatan.
Curug cimahi yang berlokasi di daerah Cisarua Bandung Barat ini, beroperasi setiap hari pada pukul 08.00 pagi – 17.00 sore. Tidak ada alasan untuk tidak pernah ke lokasi ini karena kebersihan Curug Cimahi yang dibuka menjadi Objek wisata sejak tahun 1980 ini masih sangat terjaga.
Potensi Wisata
Wana wisata ini digunakan untuk wisata harian. Kegiatan wisata harian yang dapat dilakukan adalah piknik, lintas alam, mandi di sekitar air terjun.

Nama Curug Cimahi diambil dari nama kali Cimahi yang letaknya tak jauh dari curug, selain itu air Curug Cimahi ini mengalir ke kota Cimahi dan digunakan oleh penduduk setempat untuk keperluan sehari-hari mereka. Air ini memang jernih sehingga baik digunakan untuk memasak air minum. Itulah sebabnya mengapa air terjun ini diberi nama “Curug Cimahi”. Di lokasi ini, kita tidak hanya dapat menikmati keindahan alam di sekitarnya. Jika kita duduk atau berdiri di pinggiran kolam air terjun, kita dapat merasakan dinginnya percikan air yang mengenai wajah kita.

Fasilitas
Jenis fasilitas yang ada adalah tempat parkir, pintu gerbang, pagar pengaman, peta lokasi, jalan setapak, piknik site, shelter, bangku, tempat sampah, pusat informasi dan pos jaga.

Aksebilitas
Wana wisata ini dapat dicapai dari Kecamatan Lembang (8 km), Cimahi (8 km) dan dari Kabupaten Bandung (20 km), Subang (60 km) dan Jakarta (170 km). Kondisi jalan umumnya baik (beraspal), dapat dilalui kendaraan roda empat.

• Kebun Bunga Cihideung
Kawasan ini memang tepat disebut sebagai kawasan wisata bunga, karena di sepanjang desa ini terlihat berbagai tanaman bunga yang dikembangbiakkan, tepatnya didaerah Cihideung. Desa yang terletak di kecamatan Parongpong ini, daerah ini dulunya hanya merupakan tempat bercocok tanam yang sangat biasa saja, namun kini telah berkembang menjadi “Kawasan Wisata Bunga”. Ada berbagai jenis tanaman bunga bisa kita temui di desa Cihideung ini, dari tanaman hias hingga tanaman potong. Tanaman (bunga) hias biasanya adalah tanaman yang digunakan untuk memperindah taman, dan tanaman (bunga) potong biasanya adalah tanaman atau bunga yang diperlukan untuk keperluan dekoras. Di desa ini, sebagian besar (80 persen) warganya menjadi petani bunga, dimana terdiri dari 30 persen menjadi petani bunga potong, dan 50 persen petani bunga hias. Hanya saja didaerah ini masih ada kekurangan, yaitu tidak adanya fasilitas wisata yang disediakan, misalnya seperti tempat parkir yang luas. Untuk bisa berkeliling di area kebun bunga ini kita hanya bisa memarkirkan kendaraan kita di pinggir–pinggir jalan di sepanjang desa Cihideung. Selain tanaman bunga, terdapat juga berbagai jenis bibit buah–buahan. Terdapat begitu banyak bibit buah-buahan yang ada, diantaranya mangga, jeruk, pepaya, sawo, dan berbagai jenis bibit buah–buahan lainnya. Bibit buah–buahan yang ada banyak dibeli oleh orang–orang yang hobi berkebun, atau orang–orang yang hanya ingin menambah koleksi tanaman buah–buahannya di tamannya. Tempat wisata persinggahan ini terletak sekitar 20 km dari kota Bandung, dan bisa ditempuh dengan menggunakan angkutan umum ataupun dengan kendaraan pribadi. Bila kita menempuh jalan melalui jalan Cihanjuang, kita juga bisa menikmati indahnya perkebunan disepanjang jalan menuju desa Cihideung. Kesegaran dan kesejukan tersaji di sepanjang perjalanan menuju lokasi.
Jadi berwisata sambil mencari pengetahuan, disinilah tempatnya.

• Taman Ir. H. Djuanda
New York punya hutan kota yaitu Central Park, Bandung pun punya Taman Hutan Djuanda yang asri di kawasan Dago. Dengan luas 590 hektar, taman ini menjadi sumber resapan mata air dan paru2 kota Bandung yang sudah semakin sumpek. Taman Hutan Juanda mudah ditempuh dengan kendaraan umum yang akan berhenti di terminal Dago. Bagi yang tidak membawa kendaraan pribadi bisa menggunakan jasa ojek yang banyak tersedia. Kawasan Dago Pakar tempat hutan ini berada menempati posisi penting bagi orang Bandung. Sebagai daerah resapan air, semestinya pembangunan kawasan pemukiman elit di sekitar wilayah ini dikontrol dengan ketat. Kalau tidak, mungkin dalam waktu yang tidak terlalu lama penduduk Bandung akan kehilangan paru2 kota dan sumber air bersih bagi mereka. Tiket masuk delapan ribu per orang dan mobil sepuluh ribu. Bagi yang gemar hiking atau sekedar jalan santai, di sini tempat yang cocok untuk aktivitas tersebut sambil menghirup segarnya aroma hijaunya hutan ini. Selain hutan, di sini tempat dua gua yang digunakan oleh tentara Belanda dan jepan saat perang kemerdekaan. Jaraknya hanya sekitar 500 meter dari pintu masuk. Para pemandu menyediakan jasa penyewaan lampu senter dan sedikit pengetahuan sejarah mengenai asal usul gua ini.

• Goa Jepang dan Goa Belanda

Goa Jepang dan Belanda

Tidak ada matinya, begitulah wisata Indonesia tercipta. Pengunjung selain bisa menikmati keindahan alam juga bisa menambah pengatahuan tentang sejarah bangsa Indonesia.Tidak jauh dari taman Hutan Raya Ir H Juanda dilengkapi jogging track sepanjang 5 Km, terdapat situs sejarah Goa Jepang, dan Goa Belanda.Butuh stamina dan kejelian saat menikmati situs bersejarah ini, pasalnya dua goa yang merupakan peninggalan bangsa penjajah ini memerlukan kejelian, menyusuri goa gelap gulita perlu juga seorang Guide yang menemani dan penunjuk arah. Goa Jepang dibangun tahun 1942, dengan tenaga kerja paksa (Romusha). Dinding gua terdiri dari batu karang yang keras tanpa penerangan. Ukuran goa luas dan lebar terdapat beberapa lubang ventilasi seukuran 1 meter didinding goa. Dalam masa pergolakan goa ini digunakan sebagai tempat persembunyian serta penyimpanan senjata dan amunisi. Warga di pangandaran mengatakan Goa ini tidak pernah direnovasi, jadi masih nampak keasliannya


Bagi pengunjung, yang ingin menikmati petualangan Goa Jepang cukup menyewa senter (Rp 3.000/senter) dan kita juga akan ditemani seorang Guide yang akan sedikit bercerita mengenai sejarah Goa Jepang.
Goa Belanda
Lainhalnya dengan Goa Belanda yang dibangun tahun 1918, kondisi gua sudah dilapisi semen dan dilengkapi dengan penerangan. Walaupun saat ini penerangan tersebut sudah tidak berfungsi lagi, di dalam goa ditemukan pemancar radio, serta rell untuk kereta barang (roli).
Goa Belanda sendiri telah mengalami sedikit pemugaran oleh pemerintah daerah setempat Goa ini dahulu digunakan sebagai markas militer, penjara, tempat penyimpanan senjata serta tempat pembangkit listrik tenaga air.
Sebuah relung gua kecil tak jauh dari gua utama dan terletak sedikit diatasnya, dulunya digunakan sebagai tempat pos

wisata Danau Toba

Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sejarah
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Pulau Samosir adalah sebuah pulau vulkanik di tengah Danau Toba di provinsi Sumatra Utara. Sebuah pulau dalam pulau dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut menjadikan pulau ini menjadi sebuah pulau yang menarik perhatian para turis.
Tuktuk adalah pusat konsentrasi turis di Pulau Samosir. Dari Parapat, Tuktuk dapat dihubungkan dengan feri penyeberangan. Selain perhubungan air, Pulau Samosir juga dapat dicapai lewat jalan darat melalui Pangururan yang menjadi tempat di mana Pulau Samosir dan Pulau Sumatera berhubungan.
Pulau Samosir sendiri terletak dalam wilayah Kabupaten Samosir yang baru dimekarkan pada tahun 2003 dari bekas Kabupaten Toba-Samosir.
Di pulau ini juga terdapat dua buah danau kecil sebagai daerah wisata yaitu Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang yang mendapat julukan "danau diatas danau".


Pulau Samosir
Samosir sangat menarik karena terletak ditengah danau dan hanya satu-satunya yang ada dari seluruh dunia.Mempunyai luas permukaan sekitar 627 kilometer persegi. Samosir dapat ditempatkan sebagai pusat dari kebudayaan batak.
Terdiri dari beberapa desa yang mempunya kepentingan sejarah seperti monumen pemakaman raja-raja dan rumah-rumah tradisi batak.Pulau Samosir dapat dikunjungi melalui pelayanan kapal penumpang atau ferry dari Prapat dengan perjalanan sekitar 45 menit

Tomok
Desa Tomok adalah pintu utama untuk masuk ke Samosir. Terletak sekitar 9 km dari Prapat. Di Tomok kita dapat mengagumi rumah-rumah tradisi adat batak tua dengan ornamen-ornamen khas yang terbuat dari ukiran balok dan atap rumah yang menyerupai tanduk banteng. Tidak jauh dari desa Tomok terletak pemakaman Raja Sidabutar. Raja Sidabutar berkuasa pada masa sekitar 200 tahun yang lalu. Disekitar desa tersebut masih banyak diketemui tugu-tugu pemakaman yang terbuat dari batu-batu dari jaman pra-sejarah.

Pulau Tao
Adalah pulau kecil yang ada di danau Toba, terletak sekitar 30 km dari Prapat. Pulau Tao hanya dapat dikunjungi dengan kapal motor. Pulau ini sangat cocok sebagai tempat bersantai atau berbulan madu. Karena letaknya di daerah yang tenang dari Danau Toba dapat digunakan sebagai tempat peristirahatan yang jauh dari keramaian dan kesibukan kehidupan kota.

Ambarita
Terletak sekitar 13 km dari Prapat, 1 km dari desa Tuktuk adalah tempat yang ramah dengan bunga-bunga dan rumah-rumah tradisi tua batak. Di desa ini dapat kita temui meja-meja dan kursi-kursi batu yang pada jaman itu dipergunakan sebagai tempat perkumpulan oleh raja-raja Sialagan. Dalam perkumpulan itu dibicarakan hal-hal seperti hukuman terhadap para pelaku kejahatan, penentuan waktu terbaik untuk panen padi, penetapan tanggal pernikahan dan masalah-masalah penting lainnya.


Pangururan
Pangururan terletak di sebelah utara pulau Samosir, terpisah dari daratan oleh sungai kecil. Dari Pangururan kita dapat mengunjungi Brastagi dengan bus penumpang. Dalam 30 menit kita bisa sampai di Simanindo, bisa juga memakai kapal penumpang. Pangururan sangat terkenal dengan sumber mata air panas yang sanagt ramai dikunjungi oleh wisatawan setempat

Tele
Pemandangan danau Toba dilihat dari Tele adalah sangat indah sekali. Dari Tele ke Pangururan berjarak 22 km. Disini terdapat menara dimana kita bisa menikmati pemandangan indah dari danau Toba, pulau Samosir dan Dolok Pusut Buhit. Pusut Buhit adalah desa yang lansung berbatasan dengan Tele berjarak 12 km. Di desa Tele ini juga terdapat sumber mata air panas.

Bakkara
Di daerah ini terdapat berbagai bangunan tua dari jaman Raja Sisingamangaraja XII. Termasuk istana dan berbagai peralatannya yang dipergunakan beratus-ratus tahun yang lalu.

Tuktuk
Tuktuk adalah tempat yang cocok untu beristirahat daan bersantai. Terletak pada bagian Samosir yang tenang dan nyaman langsung berbatasan dengan danau.

Simanindo
Is located on the northern side of the island, about 16 km from Ambarita. The past King Sidauruk had his long house in this village. It is now one of the more outstanding Batak houses on the island. The long house now serves as a museum for tourists

Balige
Balige is situated on the south eastern shore of Lake Toba, opposite the tip of Samosir lsland. It has a beautiful sandy beach. The town is often host to some annual Batak festivities, namely the'Pesta Horas' (Horas Party) and 'Pesta Pantai Lumban Silintong (Lumban Silintong Beach Party). The activities include a fishing competition, traditional sports such as Marjalengkat, Marhonong, and others. Two museums are found here: the Balige Museum and the Sisingamangaraja XII Museum. The Sisingamangaraja Museum shows a collection of objects and items used by this past king. His tomb can be seen at Soposurung, Tanah Batak. There is also a monument here in honour of the late General D.I. Panjaitan, a National Fighter who was killed in the communist coup of 1965. Adian Nalambok with its Gur-gur Resthouse is a place offering panoramic views on the way to the town of Tarutung in Tanah Batak. It is only 5 km from Balige. Balige is located about 65 km from Parapat. Balige is noted for its traditional Batak cloths. Not far from Balige there is a village called 'Laguboti' which is known for its woodcarvings and statues.

wisata Yogyakarta

LOKASI: YOGYAKARTA

Taman Sari Yogyakarta
Merupakan salah satu objek wisata sejarah Yogyakarta yang sangat terkenal dan banyak dikunjungi oleh wisatawan dalam maupun luar negeri. Taman Sari Yogyakarta juga memiliki potensi yang luar biasa. Selama ini para wisatawan yang berkunjung ke wilayah Yogyakarta seringkali hanya tertarik pada objek-objek wisata yang telah mendunia saja, seperti Candi Prambanan, Pantai Parangtritis, Kraton Yogyakarta dan sebagainya.

Candi Sari
Berarti candi yang indah. Dan sesuai dengan namanya, bentuk candi ini ramping indah. Dengan puncak atapnya yang berhiaskan 9 stupa yang sama sebangun tersusun dalam 3 deret. Di bawah masing-masing stupa itu terdapat ruang-ruang bertingkat 2 yang di masa silam dipergunakan untuk tempat tinggal para bhiksu (pendeta); agama Budha; tempat untuk meditasi; dan tempat untuk mengajar kepada para siswa.

Kebun Binatang Gembira Loka
Yang mulai buka pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 ini berlokasi sekitar 4 kilometer sebelah timur Kraton Yogyakarta. Kebun Bintang Gembira Loka yang cukup dekat dengan pusat kota ini, para pengunjung bisa melihat berbagai jenis binatang seperti Gajah Sumatra, Buaya, Ular, Kera, Burung, dan masih banyak lagi yang terdapat disini.

Museum Dirgantara Mandala
Saat ini, Museum Dirgantara Mandala ini memiliki koleksi sejumlah 10.000 buah, 36 pesawat terbang, 1.000 foto, 28 diorama, lukisan-lukisan, tanda kehormatan, pakaian dinas, dan sejumlah koleksi buku yang disimpan di perpustakaan. Koleksi masterpiece Museum Dirgantara Mandala adalah replika pesawat Dakota VT-CLA milik perusahaan penerbangan India yang ditembak jatuh di daerah Ngoto, bantul oleh Belanda ketika hendak mendarat di Maguwo Yogyakarta.

Taman Pintar
merupakan salah satu lokasi taman bermain anak di Yogyakarta. Taman Pintar dibangun atas ide dari Pemerintah Kota Yogyakarta menanggapi realitas perkembangan sains. Terjadinya ledakan perkembangan sains sekitar tahun 90-an, terutama Teknologi Informasi yang pada gilirannya telah menghantarkan peradaban manusia menuju era tanpa batas. Perkembangan sains ini adalah sesuatu yang patut disyukuri dan tentunya menjanjikan kemudahan-kemudahan bagi perbaikan kualitas hidup manusia.

Waduk Sermo
merupakan satu-satunya waduk yang terdapat di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas genangan kurang lebih 157 Ha. Waduk sermo terletak di desa Hargowilis, kecamatan Kokap, kurang lebih 5 km di sebelah barat kota Wates. Keadaan air yang jernih membiru serta bentuknya yang berkelok-kelok menyerupai jari tangan dengan latar belakang perbukitan menoreh yang hijau.
Wisatawan dapat menikmati panorama waduk dengan berkeliling menggunakan perahu wisata atau melewati jalan lingkar aspal sepanjang 21 km. Wisatawan dapat melakukan kegiatan memancing, hiking, bersepeda. Kondisi alam waduk sermo juga sangat digemari para komunitas pecinta off road baik roda dua maupun roda empat. Bagi para wisatawan yang berminat mencicipi hidangan ikan air tawar, dapat mengunjungi warung makan yang berada di sekitar waduk sermo.


Pantai Siung
Terkenal dengan pasir putihnya, selain itu satu pesona yang menonjol dari pantai ini adalah batu karangnya. Terdapat sekitar 250 jalur pemanjatan terdapat di Pantai Siung. Bagi Anda yang mempunyai hoby bertualang, maka Pantai Siung ini cocok untuk dijadikan salah satu tujuan objek wisata pantai Anda.