Senin, 08 Maret 2010

Wisata Bandung Utara

Daerah Wisata Bandung Utara, dengan sentra kegiatannya di Kawah Gunung Tangkubanperahu, Taman Hutan Raya Juanda (Dago Pakar), Maribaya – Lembang, Curug Panganten – Cisarua dan Kebun Bunga Cihideung - Parongpong.

Kota Kecamatan Lembang, memiliki pesona tersendiri untuk menarik para wisatawan. Di Lembang terdapat Grand Hotel Lembang, salah satu hotel yang dibangun di era tahun 1940 dan sampai saat kini masih cukup memadai bagi kepentingan wisatawan. Grand Hotel Lembang, Putri Gunung Cottage dan hotel hotel lain yang banyak tersebar di kota Lembang, siap dengan segala keramahan untuk menjamu para wisatawan.

Adapun objek wisata yang berada di wilayah Bandung bagian Utara ini adalah Kawah Gunung Tangkubanparahu, Maribaya (Curug Maribaya, Curug Omas), Curug Cimahi, Kebun Bunga Cihideung, Pasir Yunghun, dan juga Taman Ir H. Juanda (Dago Pakar, Gua Jepang).

• Kawah Gunung Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu terletak sekitar 30 km di utara Kota Bandung. Tempat indah ini terletak di daerah Lembang, kurang lebih 30 menit dari Bandung menggunakan kendaraan bermotor.Gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Gunung ini menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang menarik di Jawa Barat. Lingkungan alamnya yang sejuk, dan sumber mata air panas di kaki-kaki gunungnya. Deretan kawah yang memanjang, menjadi daya tarik tersendiri.Tangkuban Perahu sebenarnya adalah gunung berapi. Dinamakan tangkuban perahu karena bentuknya yang menyerupai kapal yang terbalik.
Nama Tangkuban Perahu sendiri sangat lekat dengan sebuah legenda tanah Sunda yang sangat terkenal, yaitu Sangkuriang. Gunung Tangkuban Perahu yang dari kejauhan tampak seperti perahu terbalik, konon diakibatkan oleh kesaktian Sangkuriang yang gagal meyelesaikan tugasnya dalam membuat perahu dalam waktu semalam untuk menikahi Dayang Sumbi yang tak lain adalah ibu kandungnya sendiri. Karena begitu kesalnya tidak dapat menyelesaikan pembuatan perahu tersebut, akhirnya Sangkuriang menendang perahu yang belum jadi tersebut. Legenda diataslah yang menjadi kaitan erat dalam penamaan gunung Tangkuban Perahu.
Pesona gunung Tangkuban Perahu ini begitu mengagumkan, bahkan, pada saat cuaca cerah, lekukan tanah pada dinding kawah dapat terlihat dengan jelas, sangat kontras dengan hijaunya pepohonan di sekitar gunung tersebut. Tidak hanya itu, dasar kawah pun dapat kita nikmati keindahannya yang sangat mengagumkan. Keindahan alam inilah yang menjadikan Tangkuban Perahu menjadi salah satu tempat wisata alam andalan Propinsi Jawa Barat, khususnya Bandung.
Jalan menuju Tangkuban perahu, dikiri kanan jalan anda akan melihat hamparan hijaunya kebun teh dan juga barisan pohon-pohon pinus. Namanya juga gunung, sudah pasti setiap saat udaranya sejuk banget. Karena Tangkuban perahu merupakan gunung merapi yang masih aktif sampai saat ini, maka dari dulu sudah banyak terjadi letusan yang meninggalkan kawah sisa letusannya. Saat ini Kawah-kawah tersebut sudah dijadikan tempat wisata.Kawah-kawah tersebut antara lain Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman dan Pangguyungan Badak. Di antara kawah-kawah tersebut, Kawah Ratu merupakan kawah yang terbesar, dikuti dengan Kawah Upas yang terletak bersebelahan dengan kawah Ratu. Beberapa kawah mengeluarkan bau asap belerang, bahkan ada kawah yang dilarang untuk dituruni, karena bau asapnya mengandung racun.
Jikalau anda berkunjung ke Bandung, luangkan waktu anda mengunjungi tangkuban perahu. Udara yang sejuk, pemandangan yang indah, semuanya akan membuat anda puas. Mengunjungi tangkuban perahu berarti anda telah menikmati wisata alam, wisata lagenda, dan juga wisata belanja. Karena di kawasan gunung ini banyak kita jumpai pedagang-pedagang yang menjual berbagai macam sauvenir, makanan, dll. Di bibir kawah gunung ini anda juga bisa berjalan-jalan dengan menunggangi kuda sewaan, yang semuanya akan menambah kepuasaan anda berwisata. Datang dan Nikmati..!!!

• Air Terjun Maribaya
Maribaya berasal dari nama seorang perempuan sangat cantik yang menjadi sumber kehebohan bagi kaum laki-laki. Saking terpesona oleh kecantikannya, pemuda-pemuda di kampungya sering cekcok sehingga sewaktu-waktu bisa terjadi pertumpahan darah.
Itulah gambaran keindahan Maribaya tempo dulu. Karena keindahan dan kenyamanan wilayah itu, lokasi pemandian air hangat itu diabadikan dengan nama Maribaya. Keelokan pemandangan disertai desiran air terjun digambarkan bagai seorang gadis cantik jelita yang membuat setiap pemuda bertekuk lutut.
Maribaya memang merupakan salah satu objek wisata andalan bagi pemda Kabupaten Bandung. Selain sebagai tempat wisata pemandian air panas, dilokasi ini juga terdapat air terjun yang cukup besar. Curug Omas, dengan ketinggian kurang lebih 30 meter nampaknya juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung kesana. Adanya fasilitas dua jembatan pengamat dari sisi bagian atas dan bawah juga memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk bisa lebih leluasa menikmati air terjun tanpa perlu takut menjadi basah.
Pengunjung bisa juga "bermalas-malasan" di areal sekitar air terjun sambil tiduran diatas tikar yang disewakan oleh penjaja cilik. Penjaja cilik itu juga dengan sigap membantu memesankan makanan yang diinginkan pengunung kepada penjual makanan yang berada di sekitar. Udara yang dingin dan pepohonan yang rindang ditambah pula dengan gemuruh suara air terjun dari kejauhan, menjadikan objek wisata ini ramai dikunjungi dihari-hari libur atau akhir pekan

• Curug cimahi
Curug Cimahi terletak sekitar 10 km di Utara Kota Bandung, tepatnya di kota Cimahi bisa anda temui setelah melalui jalan Sersan Bajuri ke arah Universitas Advent Indonesia menuju ke terminal Parongpong. Untuk menuju lokasi air terjun Curug Cimahi, kita harus melewati ratusan anak tangga. Selama anda melewati anak tangga tersebut menyusuri jalanan menurun yang dikelilingi oleh pepohonan, sesekali anda akan dikejutkan dengan lompatan monyet yang mungkin juga mendekati anda.
Tenang saja, monyet-monyet ini tidak buas. Mereka cukup jinak, mareka hanya menantikan para pengunjung memberikan makanan.
Cukup melelahkan memang ketika kita melewati ratusan anak tangga tersebut. Tetapi, jangan khawatir karena semua kelelahan akan sirna ketika anda melihat air terjun yang tingginya sekitar 75m buatan Sang Mahakuasa itu.
Suara alam dan desiran angin cukup menambah kesejukkan objek wisata ini. Karena besar dan derasnya air terjun Curug Cimahi ini, anda dapat merasakan percikan airnya dari kejauhan. Suasana dingin di lokasi ini mungkin bisa saja akan membuat anda menjadi lapar. Tak perlu risau, karena di pinggiran air terjun tersedia juga beberapa warung yang menjual makanan dan juga pengelola objek wisata inimenyediakan saung/pondok untuk tempat peristirahatan.
Curug cimahi yang berlokasi di daerah Cisarua Bandung Barat ini, beroperasi setiap hari pada pukul 08.00 pagi – 17.00 sore. Tidak ada alasan untuk tidak pernah ke lokasi ini karena kebersihan Curug Cimahi yang dibuka menjadi Objek wisata sejak tahun 1980 ini masih sangat terjaga.
Potensi Wisata
Wana wisata ini digunakan untuk wisata harian. Kegiatan wisata harian yang dapat dilakukan adalah piknik, lintas alam, mandi di sekitar air terjun.

Nama Curug Cimahi diambil dari nama kali Cimahi yang letaknya tak jauh dari curug, selain itu air Curug Cimahi ini mengalir ke kota Cimahi dan digunakan oleh penduduk setempat untuk keperluan sehari-hari mereka. Air ini memang jernih sehingga baik digunakan untuk memasak air minum. Itulah sebabnya mengapa air terjun ini diberi nama “Curug Cimahi”. Di lokasi ini, kita tidak hanya dapat menikmati keindahan alam di sekitarnya. Jika kita duduk atau berdiri di pinggiran kolam air terjun, kita dapat merasakan dinginnya percikan air yang mengenai wajah kita.

Fasilitas
Jenis fasilitas yang ada adalah tempat parkir, pintu gerbang, pagar pengaman, peta lokasi, jalan setapak, piknik site, shelter, bangku, tempat sampah, pusat informasi dan pos jaga.

Aksebilitas
Wana wisata ini dapat dicapai dari Kecamatan Lembang (8 km), Cimahi (8 km) dan dari Kabupaten Bandung (20 km), Subang (60 km) dan Jakarta (170 km). Kondisi jalan umumnya baik (beraspal), dapat dilalui kendaraan roda empat.

• Kebun Bunga Cihideung
Kawasan ini memang tepat disebut sebagai kawasan wisata bunga, karena di sepanjang desa ini terlihat berbagai tanaman bunga yang dikembangbiakkan, tepatnya didaerah Cihideung. Desa yang terletak di kecamatan Parongpong ini, daerah ini dulunya hanya merupakan tempat bercocok tanam yang sangat biasa saja, namun kini telah berkembang menjadi “Kawasan Wisata Bunga”. Ada berbagai jenis tanaman bunga bisa kita temui di desa Cihideung ini, dari tanaman hias hingga tanaman potong. Tanaman (bunga) hias biasanya adalah tanaman yang digunakan untuk memperindah taman, dan tanaman (bunga) potong biasanya adalah tanaman atau bunga yang diperlukan untuk keperluan dekoras. Di desa ini, sebagian besar (80 persen) warganya menjadi petani bunga, dimana terdiri dari 30 persen menjadi petani bunga potong, dan 50 persen petani bunga hias. Hanya saja didaerah ini masih ada kekurangan, yaitu tidak adanya fasilitas wisata yang disediakan, misalnya seperti tempat parkir yang luas. Untuk bisa berkeliling di area kebun bunga ini kita hanya bisa memarkirkan kendaraan kita di pinggir–pinggir jalan di sepanjang desa Cihideung. Selain tanaman bunga, terdapat juga berbagai jenis bibit buah–buahan. Terdapat begitu banyak bibit buah-buahan yang ada, diantaranya mangga, jeruk, pepaya, sawo, dan berbagai jenis bibit buah–buahan lainnya. Bibit buah–buahan yang ada banyak dibeli oleh orang–orang yang hobi berkebun, atau orang–orang yang hanya ingin menambah koleksi tanaman buah–buahannya di tamannya. Tempat wisata persinggahan ini terletak sekitar 20 km dari kota Bandung, dan bisa ditempuh dengan menggunakan angkutan umum ataupun dengan kendaraan pribadi. Bila kita menempuh jalan melalui jalan Cihanjuang, kita juga bisa menikmati indahnya perkebunan disepanjang jalan menuju desa Cihideung. Kesegaran dan kesejukan tersaji di sepanjang perjalanan menuju lokasi.
Jadi berwisata sambil mencari pengetahuan, disinilah tempatnya.

• Taman Ir. H. Djuanda
New York punya hutan kota yaitu Central Park, Bandung pun punya Taman Hutan Djuanda yang asri di kawasan Dago. Dengan luas 590 hektar, taman ini menjadi sumber resapan mata air dan paru2 kota Bandung yang sudah semakin sumpek. Taman Hutan Juanda mudah ditempuh dengan kendaraan umum yang akan berhenti di terminal Dago. Bagi yang tidak membawa kendaraan pribadi bisa menggunakan jasa ojek yang banyak tersedia. Kawasan Dago Pakar tempat hutan ini berada menempati posisi penting bagi orang Bandung. Sebagai daerah resapan air, semestinya pembangunan kawasan pemukiman elit di sekitar wilayah ini dikontrol dengan ketat. Kalau tidak, mungkin dalam waktu yang tidak terlalu lama penduduk Bandung akan kehilangan paru2 kota dan sumber air bersih bagi mereka. Tiket masuk delapan ribu per orang dan mobil sepuluh ribu. Bagi yang gemar hiking atau sekedar jalan santai, di sini tempat yang cocok untuk aktivitas tersebut sambil menghirup segarnya aroma hijaunya hutan ini. Selain hutan, di sini tempat dua gua yang digunakan oleh tentara Belanda dan jepan saat perang kemerdekaan. Jaraknya hanya sekitar 500 meter dari pintu masuk. Para pemandu menyediakan jasa penyewaan lampu senter dan sedikit pengetahuan sejarah mengenai asal usul gua ini.

• Goa Jepang dan Goa Belanda

Goa Jepang dan Belanda

Tidak ada matinya, begitulah wisata Indonesia tercipta. Pengunjung selain bisa menikmati keindahan alam juga bisa menambah pengatahuan tentang sejarah bangsa Indonesia.Tidak jauh dari taman Hutan Raya Ir H Juanda dilengkapi jogging track sepanjang 5 Km, terdapat situs sejarah Goa Jepang, dan Goa Belanda.Butuh stamina dan kejelian saat menikmati situs bersejarah ini, pasalnya dua goa yang merupakan peninggalan bangsa penjajah ini memerlukan kejelian, menyusuri goa gelap gulita perlu juga seorang Guide yang menemani dan penunjuk arah. Goa Jepang dibangun tahun 1942, dengan tenaga kerja paksa (Romusha). Dinding gua terdiri dari batu karang yang keras tanpa penerangan. Ukuran goa luas dan lebar terdapat beberapa lubang ventilasi seukuran 1 meter didinding goa. Dalam masa pergolakan goa ini digunakan sebagai tempat persembunyian serta penyimpanan senjata dan amunisi. Warga di pangandaran mengatakan Goa ini tidak pernah direnovasi, jadi masih nampak keasliannya


Bagi pengunjung, yang ingin menikmati petualangan Goa Jepang cukup menyewa senter (Rp 3.000/senter) dan kita juga akan ditemani seorang Guide yang akan sedikit bercerita mengenai sejarah Goa Jepang.
Goa Belanda
Lainhalnya dengan Goa Belanda yang dibangun tahun 1918, kondisi gua sudah dilapisi semen dan dilengkapi dengan penerangan. Walaupun saat ini penerangan tersebut sudah tidak berfungsi lagi, di dalam goa ditemukan pemancar radio, serta rell untuk kereta barang (roli).
Goa Belanda sendiri telah mengalami sedikit pemugaran oleh pemerintah daerah setempat Goa ini dahulu digunakan sebagai markas militer, penjara, tempat penyimpanan senjata serta tempat pembangkit listrik tenaga air.
Sebuah relung gua kecil tak jauh dari gua utama dan terletak sedikit diatasnya, dulunya digunakan sebagai tempat pos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar